Thursday, 27 October 2011

Electric Fundamental (1) : Fenomena Elektrik

Di zaman yang semoderen ini, dapat dikatakan bahwa seseorang sudah sangat tergantung dengan listrik. Pada saat tidur, terbangun, apalagi beraktifitas, kita hampir selalu memerlukan listrik. Pendingin udara (air conditioner/AC), lampu, pompa air, lemari es, penanak nasi (rice cooker), televisi, seterika, komputer, telepon genggam (handphone/HP), sampai jam tangan, barang barang yang sangat dekat dan sangat kita butuhkan tersebut semuanya menggunakan suplai listrik. Sadar atau tidak sadar, ketergantungan kita terhadap energi yang satu ini sudah sedemikian tinggi.

Namun sadarkah kita, bahwa apakah sebenarnya listrik itu? Orang awam dan kebanyakan orang di kampung saya akan menyatakan bahwa listrik adalah setrum. Namun hal tersebut tidak memberikan gambaran secara jelas ataupun mendefinisikan kata listrik tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada kebanyakan mahasiswa Elektro semester akhir, pada saat ujian akhir salah seorang dosen menanyakan tentang definisi listrik, pasti mereka akan susah payah berfikir. Namun kata itu tetap saja tidak terdefinisikan, meskipun kita sudah mengerti apa yang dimaksud dengan listrik.

Dari beberapa artikel dan beberapa sumber yang pernah saya baca, listrik dapat didefinisikan sebagai berikut:
  1. listrik adalah salah satu bentuk energi
  2. listrik adalah salah satu bentuk energi yang berkenaan dengan komponen dasar atom (elektron, proton, dan neutron)
  3. listrik adalah suatu sifat yang muncul akibat komponen dasar atom (elektron dan proton, muatan negatif dan positif)
  4. listrik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan komponen dasar atom (elektron dan proton, muatan negatif dan positif)
Dari beberapa definisi tersebut, ketika kita mengatakan 'listrik', maka hal tersebut akan mengacu pada bentuk energi, sifat, dan hal-hal yang berbau listrik. Dengan demikian, definisi nomor 4 saya anggap adalah definisi yang paling memberikan penyataan yang mewakili kata 'listrik' tersebut. Terlepas dari tidak adanya definisi listrik yang memang sangat luas, listrik adalah sesuatu yang sangat kita perlukan saat ini.

Mengapa listrik begitu banyak digunakan oleh seseorang? Ada beberapa alasan yang mewakili, antara lain:
  1. salah satu bentuk energi yang bersih
    dalam konversi energi, misalkan pada motor (listrik menjadi kinetik/putaran) atau pemanas (listrik menjadi kalor), pada semua kejadian itu, hampir tidak ditimbulkan sampah sebagai efek samping dari proses perubahan energi. Jadi listrik mewakili zero waste energy.
  2. energi ini sangat mudah ditransformasikan
    energi listrik dapat diubah ke bentuk energi yang lain dengan sangat mudah.
    Energi listrik menjadi energi kinetik, misal motor.
    Energi listrik menjadi energi kalor, misal pemanas (heater), seterika.
    Energi listrik menjadi energi cahaya, misal lampu.
    Energi listrik menjadi energi kimia, misal pengisian akumulator (aki).
  3. energi ini mudah disalurkan
    energi ini dapat disalurkan dari suatu tempat ke tempat yang lain hanya dengan menggunakan penghantar (saluran transmisi).
Dari beberapa keuntungan di atas, terlihat bahwa listrik adalah bentuk energi yang sangat fleksibel. Bentuk energi ini dengan sangat mudah dapat ditransformasikan ke bentuk energi lain, yang karakteristiknya memang sangat berbeda. Misalkan pada motor. Energi listrik yang tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak berasa dapat memutar sesuatu. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal inilah yang berkaitan dengan fenomena listrik. Beberapa fenomena lain akan dijelaskan dalam tulisan-tulisan selanjutnya

Meskipun memiliki beberapa keuntungan, listrik adalah bentuk energi yang memiliki potensi bahaya. Antara lain:
  1. Sengatan listrik dapan menimbulkan kematian
  2. berada di daerah yang intensitas medan listriknya besar dapat menimbulkan beberapa efek samping
  3. pada proses pembangkitannya, ada beberapa proses yang bahayanya sangat besar, baik itu pada lingkungan ataupun manusia, seperti nuklir dan emisi gas buang.
-Harmawan-
-edited Feb 23 2012, Paiton. 18.36

    No comments:

    Post a Comment