Sunday, 14 February 2016

Turbine Governing System – Part II



Pada bagian 1 telah disinggung mengenai governor bertipe  Mechanical-Hydraulic. Seiring dengan berkembangnya dunia elektronik, maka peranannya telah digantikan dengan tipe Electro-Hydraulic. Pada awalnya, Analog Electro-Hydraulic cukup populer. Namun, saat ini telah digantikan oleh Digital Electro-Hydraulic atau yang lebih dikenal dengan istilah DEH.
Secara fungsi, tidak ada perbedaan antara governor beripe Mechanical-Hydraulic dan Electro-Hydraulic. Namun, tipe yang kedua memiliki beberapa keunggulan seperti lebih mudah dalam proses tuning, presisi dan respon yang lebih cepat serta beberapa keunggulan lain.

Electro-Hydraulic Governing System:
Pada Governor bertipe Electro-Hydraulic, pengukuran kecepatan turbin dilakukan dengan menggunakan magnet permanen yang terpasang pada shaft  turbin atau dengan shaft gear. Sinyal tersebut akan difilter secara elektrik untuk kemudian dilakukan pengolahan sinyal  sehingga kecepatan turbin akan diukur dengan lebih presisi. Besaran-besaran lain seperti frekuensi jaringan, besar daya keluaran generator serta beberapa parameter fluida kerja (temperatur, tekanan dan flow) adalah beberapa data yang diperlukan oleh Governing System untuk melakukan aksi kontrol. Pengukuran besaran-besaran tersebut biasanya dilakukan oleh lebih dari 1 alat untuk menjamin bahwa data yang terukur adalah benar. Secara sederhana, aplikasi dalam turbin uap ditunjukkan oleh gambar 2.
Gambar 2. Simplifikasi Diagram Electro-Hydraulic Governing System

Data-data lain (setpoint, parameter turbin dan governor) diolah oleh kontroler untuk menghasilkan sinyal kontrol. Karena masih berupa sinyal digital, maka sinyal tersebut diubah menjadi sinyal analog melalui DAC (Digital-to-Analogue Converter). Untuk menggerakkan valve yang menyuplai fluida ke turbin, karena besarnya ukuran valve, maka sinyal kontrol analog tersebut ditransfer dalam bentuk energi hidrolik (melalui E/H Electro-Hydraulic Converter). Pada pembangkit semisal PLTA, transfer energi dapat dilakukan lebih dari satu kali (cascade system) karena besarnya energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan valve.
Sebagai umpan balik, maka posisi valve (serta kecepatan turbin dan semacamnya) akan dievaluasi oleh kontroler. Apabila masih terjadi deviasi, kontroller akan melakukan aksinya kembali (closed-loop). Untuk menjaga keamanan operasi, maka operasi dari sistem governor dibatasi oleh beberapa parameter misalkan kecepatan, besarnya daya keluaran, temperatur, tekanan dan beberapa parameter lain.


To be continued...

Malang, 14 Feb 2016 10:54 

2 comments:

  1. Sebagai umpan balik, maka posisi valve (serta kecepatan turbin dan semacamnya) semacamnya itu apa aja pak.

    ReplyDelete
  2. Reaal power (MW), frekuensi grid,

    ReplyDelete