Foreword:
Daya
didefinisikan sebagai jumlah energi (satuan [joule]) tiap satuan waktu (satuan [sekon]),
merupakan suatu konsep yang digunakan untuk menentukan kapasitas sebuah
peralatan. Secara umum, satuan daya adalah watt. Konsep ini dipandang lebih
baik dalam menentukan spesifikasi sebuah mesin, daripada konsep energi. Jika
kita menggunakan konsep energi, maka kita akan terikat oleh perbedaan rentang
waktu. Sedangkan konsep daya berlaku lebih universal, karena rentang waktu yang
digunakan adalah sama.
Sebagai
contoh, mesin A menghasilkan energi 1000 joule dan mesin B menghasilkan energi
500 joule. Dari data tersebut, kita tidak dapat menentukan kapasitas mesin mana
yang lebih besar. Ada kemungkinan mesin A menghasilkan energi 1000 joule dalam
10 jam, sedangkan mesin B menghasilkan 500 joule dalam 2 jam.
Dalam
kasus lain, apabila dikatakan mesin X menghasilkan daya 1000 watt dan mesin Y
menghasilkan daya 500W, maka akan sangat jelas mesin mana yang berkapasitas
lebih besar. Namun, daya dan energi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh
waktu. Membicarakan daya, artinya membicarakan energi. Begitu pula sebaliknya.
Daya Listrik
Di
lingkungan kita sehari-hari, kita mengenal energi kimia, energi mekanik, energi
termal, energi listrik dan lain-lain. Jika kita mengambil topik daya listrik,
maka akan didefinisikan sebagai energi listrik dibagi satuan waktu. Dan daya
mekanik didefinisikan sebagai energi mekanik per satuan waktu.
Energi
listrik yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sistem pembangkit
listrik (power plant). Pada
pembangkit listrik tipe konvensional, energi mekanik dan energi listrik adalah
2 bentuk energi yang berhubungan sangat erat karena daya listrik yang
dihasilkan berasal dari perubahan daya
mekanik (electro-mechanical energy
conversion).
Daya
mekanik, memiliki satuan watt, dan memiliki konsep yang relatif mudah ditangkap.
Hal ini sangat berbeda di dalam dunia listrik, ada beberapa jenis daya yang ada
pada dunia listrik. Pada sistem listrik arus searah (DC, direct current), dikenal istilah satu macam daya yaitu daya listrik
yang memiliki satuan watt. Daya ini diubah menjadi putaran pada motor DC,
menjadi panas pada heater, menjadi
cahaya dalam lampu, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya sangat mudah dipahami.
Namun
dalam daya listrik bolak-balik (AC, alternating
current), pembicaraan jenis-jenis daya menjadi semakin menarik (atau bisa
dikatakan rumit). Ada 3 macam konsep daya dalam listrik AC, yaitu daya aktif,
daya reaktif, dan daya kompleks. Bahasan selanjutnya akan membahas ketiga macam
daya ini.
Gelombang Tegangan, Arus, dan Daya pada Rangkaian AC
Dalam
dunia listrik, daya dikenal sebagai produk instan dari tegangan dan arus. Dalam
sistem AC, arus yang digunakan adalah arus sinusoida. Jika sumber tegangan AC
dihubungkan ke beban listrik, maka akan mengalir arus AC. Gambar 1 menunjukkan
berbagai konfigurasi beban dan akibatnya terhadap distorsi gelombang tegangan
dan arus. Jika gelombang tegangan V dialirkan ke beban resistif, induktif dan
kapasitif, maka secara berurutan akan menghasilkan arus IR, IL, dan IC
sebagaimana dalam gambar 1a. Agar lebih jelas, gambar (a) dibagi ke dalam
gambar (b), (c), dan (d)
berdasar jenis bebannya.
Pada
gambar (b), jika beban merupakan beban resistif murni, maka gelombang tegangan
dan arus akan berimpit, dikatakan sefasa.
Pada
gambar (c), jika beban menyuplai beban induktif (beban mengandung lilitan
seperti motor dan sebagainya), maka gelombang arus akan terdistorsi. Bentuk
distorsinya adalah gelombang arus tergeser ke arah kanan, dikatakan gelombang
arus tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini diistilahkan dengan lagging (meninggalkan). Perbedaan sudut
saat gelombang tegangan dan arus melewati garss y=0, disebut sebagai sudut fasa
(φ, phi), dimana pada gambar
besarnya sekitar 30°. Jika dimasukkan ke dalam fungsi trigonometri cosinus, maka besaran itu dikenal luas sebagai cos (φ) atau cos phi atau faktor daya atau power factor.
Pada gambar (d), jika beban menyuplai beban kapasitif (beban mengandung kapasitansi), maka gelombang arus akan terdistorsi pula. Bentuk distorsinya adalah gelombang arus bergeser ke arah kiri, dikatakan bahwa gelombang arus mendahului gelombang tegangan. Hal ini diistilahkan dengan leading (mendahului). Konsep faktor daya, sama dengan di gambar (c).
To be continued....
Cukup sekian untuk bagian pertama. Konsep segitiga daya, daya dalam beban R/L/C, analogi 3 macam daya, dan tinjauan teoritis-praktis mengenai VAR akan dijelaskan dalam bagian (bagian-bagian) selanjutnya. Insya Allah.
Malang, 15 Feb 2014. 20:44.
Terima kasih pak harmawan ilmunya, sangat bermanfaat. Kunjungi juga blog saya ya pak, ananda95.blogspot.com
ReplyDeleteTerima kasih pak harmawan ilmunya, sangat bermanfaat. Kunjungi juga blog saya ya pak, ananda95.blogspot.com
ReplyDelete