Dasar-dasar
Speed Governing System
Dari
bagian 1 dan 2, kita telah mempelajari latar belakang perlunya frequency control. Dalam bagian ini,
akan dibahas sedikit mendetail tentang bagaimana peranan Governor dalam
mengontrol frekuensi atau istilahnya Speed
Governing System. Diagram Speed
Governing System ditunjukkan dalam gambar 5.
Pada
keadaan setimbang, daya mekanik turbin Pm sama dengan daya elektrik
Pe (Pm = Pe). Apabila diekspresikan dalam
persamaan torsi, maka Tm = Te. Apabila beban listrik PL
berubah, dengan mengabaikan rugi transmisi, maka daya elektrik Pe
juga akan berubah. Dengan kata lain, torsi elektrik Te berubah sedangkan torsi
mekanik Tm tetap. Adanya selisih antara torsi mekanik dan torsi
elektrik disebut dengan torsi akselerasi Ta, suatu parameter yang
akan menyebabkan terjadinya variasi kecepatan.
Dari
sudut pandang ini, daya mekanik turbin hanya tergantung pada posisi governor
saja, tidak tergantung pada frekuensi.
Respon beban
elektrik terhadap perubahan frekuensi
Dalam
tulisan terdahulu, telah disinggung tentang beban komposit. Dalam sistem daya
elektrik, beberapa beban seperti pemanas dan lampu adalah contoh beban yang
tidak tergantung frekuensi. Namun, motor elektrik adalah salah satu beban yang
terpengaruh oleh frekuensi. Persamaan berikut menunjukkan frequency-dependent characteristic dari beban komposit:
Dengan
D adalah posentase perubahan beban terhadap 1% perubahan frekuensi. D = 3
berarti perubahan 1% frekuensi akan diikuti oleg perubahan 3% beban.
Tanpa
adanya speed governor, perubahan beban terhadap sistem daya elektrik hanya
dipengaruhi oleh konstanta inersia dan konstanta damping. Adanya deviasi
kecepatan akan menimbulkan deviasi beban diakibatkan beban-beban yang
tergantung dengan frekuensi.
To be continued to part IV
Malang, Nov 2nd 2014 12:52
No comments:
Post a Comment