Dalam suatu sistem
proteksi, protection relay berperan
sentral dalam proses pengukuran, identifiksi dan melakukan aksi proteksi.
Dikarenakan fungsi yang kompleks, maka performansi protection relay sangat dipengaruhi dengan komponen yang digunakan.
Berdasarkan komponennya, protection relay
dibagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:
Electromechnical Relay
Adalah representasi
awal dari teknologi relay proteksi, digunakan secara luas untuk berbagai
aplikasi. Umumnya, relay elektromekanis menggunakan konsep solenoid dan lempeng/silinder
berputar (mirip dengan meter listrik konvensional). Artinya relay ini selalu
dicirikan dengan adanya konsep magnetik dan pergerakan mekanik (armatur). Relay
elektromekanis memiliki keunggulan dalam hal kekuatan struktur (robust) serta biaya yang rendah sehingga
menjadi sangat populer di masanya. Namun, sensitivitas dan kecepatan menjadi
isu yang cukup mengganggu.
Static Relay
Relay statis mulai
diperkenalkan sejak 1960-an, sebagai respon atas kelemahan relay elektromeknis.
Relay ini menggunakan solid-state
sehingga tidak ada pergerakan armatur, respon lebih cepat dan ukuran yang lebih
kecil serta beberapa keunggulan yang lain. Dapat dikatakan bahwa relay statis
adalah generasi pertama relay elektronik.
Digital Relay
Relay digital
merupakan generasi penerus dari relay statis, dengan menggunakan teknologi mini
komputer. Pada awal perkenalannya di 1969, harga komputer masih belum ekonomis
dan kecepatannya juga belum terlalu tinggi. Namun, dikarenakan perkembangan
komputer yang sangat cepat dan diiringi dengan harga komputer digital yang
semakin ekonomis, maka kelahiran relay digital berbasis microcontroller semakin dekat dengan kenyataan. Saat ini,
dikarenakan keunggulannya, maka relay digital telah mendominasi relay proteksi
di pasaran.
Selain dalam hal
desain dan kecepatan, relay digital mampu melakukan monitoring terhadaap
dirinya sendiri. Hal ini sangat penting dalam hal device supervision. Relay digital juga sangat mudah untuk
diprogram; untuk aplikasi yang spesifik semisal overcurrent, relay digital dapat disetting dengan karakteristik
yang sangat luas. Hal ini menjadikan relay digital sangat fleksibel untuk
diaplikasikan dalam segala aspek sistem daya listrik.
Secara singkat,
perkembangan relay proteksi dapat disimpulkan ke dalam lima generasi sebagai
berikut:
Generasi 1:
Aplikasi
tradisional dari relay proteksi, menggunakan konsep elektromekanis.
Generasi 2:
Diperkenalkan pada
kurun 1960-an dengan menggunakan konsep relay statis, menandai penggunaan relay
proteksi tanpa adanya pergerakan mekanis dalam komponennya. Hanya menggunakan solid-state.
Generasi 3:
Diperkenalkan dalam
kurun 1970-an dengan menggunakan konsep integrated
circuit (IC), sehingga fitur logic dan kontrol bisa diterapkan.
Generasi 4:
Diperkenalkan dalam
kurun 1980-an dengan menggunakan konsep sistem digital menjadikannya sangat
berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Generasi relay ini dicirikan
dengan self-checking, programable serta dapat melakukan
penyimpanan (record & logging)
terhadap kondisi dan aksi proteksi yang dilakukan sehingga dapat dianalisis
oleh Engineer Proteksi.
Generasi 5:
Merupakan
penyempurnaan relay proteksi generasi 4, sehingga relay proteksi dapat
melakukan serangkaian terintegrasi dari fitur proteksi, metering, komunikasi
serta integrated control.
Start | Part 2
Paiton, 3 Dec 2019
19:28
No comments:
Post a Comment