Konfigurasi Relay Digital
Sebagaimana prinsip
dasar relay proteksi, maka relay digital akan melakukan pembacaan tegangan dan
arus dari PT dan CT, membaca data tambahan dari sistem yang diproteksi melalui
kondisi biner, melakukan aksi kontrol sesuai setting serta mengirimkan output
ke circuit breaker jika sinyal trip diperlukan. Secara sederhana, konfigurasi
relay digital ditunjukkan dalam gambar 1.
Gambar 1. Konfigurasi Relay Digital |
Pembacaan tegangan
dan arus dari peralatan terproteksi didapat dari PT dan CT, diukur oleh relay
proteksi melalui analog input. Nilai tegangan dan arus sebesar 120V/100V atau
5A/1A masih termasuk tinggi agar dapat dibaca oleh relay sehingga diperlukan
rangkaian pembagi tegangan dan arus. Sinyal tersebut selanjutnya diolah pada analog-to-digital converter (A/DC)
dengan sampling rate sampai beberapa
kilo-Hertz, tergantung pada spesifikasi relay proteksi. Dalam proses ini, keberadaan
noise sangatlah mengganggu dan dapat
mengakibatkan relay melakukan malfungsi sehingga keberadaan filter menjadi
sangat penting.
Selanjutnya data
memasuki random access memory (RAM)
sehingga data tersebut dapat diproses oleh CPU. CPU akan bekerja sesuai dengan logic yang ditanam, dengan
mempertimbangkan treshold value yang
sudah disetting. Apabila data tersebut cukup penting, maka data ini akan
tersimpan dalam memory sehingga dapat
diakses kemudian.
Beberpa data atau
fitur tambahan secara digital dapat diinformasikan ke dalam relay melalui
subsistem digital input, misalkan kondisi CB, reset, blocking terhadap salah satu
fitur proteksi dan semacamnya.
Subsistem digital
output berfungsi sebgai modul yang menghubungkan relay dengan peralatan
proteksi lain, pada umumnya adalah CB, yaitu perintah trip. Selain itu,
submodul digital output dapat difungsikan sebagai sistem annunciation ke Control Room.
Paiton,11 Dec 2019 18:08
No comments:
Post a Comment