Wednesday, 11 December 2019

Protection Relay – Part II


Konfigurasi Relay Digital
Sebagaimana prinsip dasar relay proteksi, maka relay digital akan melakukan pembacaan tegangan dan arus dari PT dan CT, membaca data tambahan dari sistem yang diproteksi melalui kondisi biner, melakukan aksi kontrol sesuai setting serta mengirimkan output ke circuit breaker jika sinyal trip diperlukan. Secara sederhana, konfigurasi relay digital ditunjukkan dalam gambar 1.
Gambar 1. Konfigurasi Relay Digital


Pembacaan tegangan dan arus dari peralatan terproteksi didapat dari PT dan CT, diukur oleh relay proteksi melalui analog input. Nilai tegangan dan arus sebesar 120V/100V atau 5A/1A masih termasuk tinggi agar dapat dibaca oleh relay sehingga diperlukan rangkaian pembagi tegangan dan arus. Sinyal tersebut selanjutnya diolah pada analog-to-digital converter (A/DC) dengan sampling rate sampai beberapa kilo-Hertz, tergantung pada spesifikasi relay proteksi. Dalam proses ini, keberadaan noise sangatlah mengganggu dan dapat mengakibatkan relay melakukan malfungsi sehingga keberadaan filter menjadi sangat penting.

Selanjutnya data memasuki random access memory (RAM) sehingga data tersebut dapat diproses oleh CPU. CPU akan bekerja sesuai dengan logic yang ditanam, dengan mempertimbangkan treshold value yang sudah disetting. Apabila data tersebut cukup penting, maka data ini akan tersimpan dalam memory sehingga dapat diakses kemudian.  

Beberpa data atau fitur tambahan secara digital dapat diinformasikan ke dalam relay melalui subsistem digital input, misalkan kondisi CB, reset, blocking  terhadap salah satu fitur proteksi dan semacamnya.
Subsistem digital output berfungsi sebgai modul yang menghubungkan relay dengan peralatan proteksi lain, pada umumnya adalah CB, yaitu perintah trip. Selain itu, submodul digital output dapat difungsikan sebagai sistem annunciation ke Control Room.
   


Paiton,11 Dec 2019 18:08

No comments:

Post a Comment