Tuesday 3 December 2019

Protection Relay – Part I


Dalam suatu sistem proteksi, protection relay berperan sentral dalam proses pengukuran, identifiksi dan melakukan aksi proteksi. Dikarenakan fungsi yang kompleks, maka performansi protection relay sangat dipengaruhi dengan komponen yang digunakan. Berdasarkan komponennya, protection relay dibagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:

Electromechnical Relay
Adalah representasi awal dari teknologi relay proteksi, digunakan secara luas untuk berbagai aplikasi. Umumnya, relay elektromekanis menggunakan konsep solenoid dan lempeng/silinder berputar (mirip dengan meter listrik konvensional). Artinya relay ini selalu dicirikan dengan adanya konsep magnetik dan pergerakan mekanik (armatur). Relay elektromekanis memiliki keunggulan dalam hal kekuatan struktur (robust) serta biaya yang rendah sehingga menjadi sangat populer di masanya. Namun, sensitivitas dan kecepatan menjadi isu yang cukup mengganggu.

Static Relay
Relay statis mulai diperkenalkan sejak 1960-an, sebagai respon atas kelemahan relay elektromeknis. Relay ini menggunakan solid-state sehingga tidak ada pergerakan armatur, respon lebih cepat dan ukuran yang lebih kecil serta beberapa keunggulan yang lain. Dapat dikatakan bahwa relay statis adalah generasi pertama relay elektronik.

Digital Relay
Relay digital merupakan generasi penerus dari relay statis, dengan menggunakan teknologi mini komputer. Pada awal perkenalannya di 1969, harga komputer masih belum ekonomis dan kecepatannya juga belum terlalu tinggi. Namun, dikarenakan perkembangan komputer yang sangat cepat dan diiringi dengan harga komputer digital yang semakin ekonomis, maka kelahiran relay digital berbasis microcontroller semakin dekat dengan kenyataan. Saat ini, dikarenakan keunggulannya, maka relay digital telah mendominasi relay proteksi di pasaran.
Selain dalam hal desain dan kecepatan, relay digital mampu melakukan monitoring terhadaap dirinya sendiri. Hal ini sangat penting dalam hal device supervision. Relay digital juga sangat mudah untuk diprogram; untuk aplikasi yang spesifik semisal overcurrent, relay digital dapat disetting dengan karakteristik yang sangat luas. Hal ini menjadikan relay digital sangat fleksibel untuk diaplikasikan dalam segala aspek sistem daya listrik.

Secara singkat, perkembangan relay proteksi dapat disimpulkan ke dalam lima generasi sebagai berikut:
Generasi 1:
Aplikasi tradisional dari relay proteksi, menggunakan konsep elektromekanis.

Generasi 2:
Diperkenalkan pada kurun 1960-an dengan menggunakan konsep relay statis, menandai penggunaan relay proteksi tanpa adanya pergerakan mekanis dalam komponennya. Hanya menggunakan solid-state.

Generasi 3:
Diperkenalkan dalam kurun 1970-an dengan menggunakan konsep integrated circuit (IC), sehingga fitur logic  dan kontrol bisa diterapkan.
  
Generasi 4:
Diperkenalkan dalam kurun 1980-an dengan menggunakan konsep sistem digital menjadikannya sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Generasi relay ini dicirikan dengan self-checking, programable serta dapat melakukan penyimpanan (record & logging) terhadap kondisi dan aksi proteksi yang dilakukan sehingga dapat dianalisis oleh Engineer Proteksi.


Generasi 5:
Merupakan penyempurnaan relay proteksi generasi 4, sehingga relay proteksi dapat melakukan serangkaian terintegrasi dari fitur proteksi, metering, komunikasi serta integrated control.

Start | Part 2


Paiton, 3 Dec 2019 19:28

No comments:

Post a Comment