Tuesday 10 July 2012

Arus atau tegangan yang muncul lebih dulu?

Terima kasih untuk seorang teman yang pernah menanyakan pertanyaan ini kepada saya. Saat itu, suatu siang pada tahun 2009, saat berada di Laboratorium Pengukuran, seorang teman ada yang bertanya: "yang muncul pertama kali itu tegangan atau arus sih?". Saat itu, saya berfikir sejenak. Kemudian saya angkat tangan, menandakan saya menyerah, tidak dapat menjawab pertanyaan itu. Pertanyaan yang sangat sederhana, namun saya tidak dapat menjawabnya. Sekali lagi, kebodohan dalam diri saya terbukti.

Jelas bahwa pertanyaan itu rattles di dalam pikiran saya. Bukan karena saya malu, namun sekarang saya yang justru sangat ingin mengetahui jawabannya. Saya mulai berfikir sendiri, jawabannya tidak muncul juga. Mencari beberapa buku, namun juga tidak mendapatkan hasil. mungkin para penulis akan malas untuk membahas hal sepele seperti itu. Saya coba berdiskusi dengan beberapa senior di kampus, namun tidak juga ada jawaban. Komentarnya cenderung berkelit, dan mengungkapkan statement baru. Satu hal yang menarik dari jawaban itu adalah sebagai berikut.

Pertanyaan seperti dituliskan dalam judul, beranalogi dengan pertanyaan "mana yang lebih dulu antara telur dan ayam?". Dengan catatan ini bukan pertanyaan linguistik, yang menanyakan kata apa yang lebih dahulu ditulis. Namun, menanyakan hakikat terbentuknya. Pada saat itu, saya setuju dengan analogi itu. Bahwa perbantahan tentang pertanyaaan tersebut tidak ada gunanya. Saya berhenti untuk tidak memikirkan jawabannya.

Namun, beberapa bulan kemudian saya merasa tidak nyaman. Sampai pada akhir tahun 2011 pertanyaan itu kembali rattles di benak saya. Alhamdulillah, kesempatan untuk berfikir dan inspirasi kembali muncul pada saat major outage/overhaul Paiton Unit 6. Saat itu ada kesempatan untuk mendampingi Expat melakukan Megger test di generator, tepat di bushing output konektornya. Karena badan saya sangat kecil, saya menawarkan diri untuk memasang probe dan melakukan proses grounding. Kesempatan kedua saat melakukan El-CID test. Saat itu ada kesempatan untuk melihat generator tanpa bagian rotor, dan kesempatan untuk masuk ke dalam lubang stator. Saat itulah, pertanyaan awal itu ada pencerahan.
-Pengalaman itu akan dituliskan lebih detail dalam tulisan-tulisan selanjutnya, Insya Allah-

Arus atau tegangan yang muncul lebih dulu?
Ada beberapa langkah untuk mencoba menjawabnya.
  1. Perlu adanya identifikasi jelas tentang kejadian tersebut.
    Misalkan kita bertanya, mana yang lebih dulu antara es dan air? Apabila dalam konteks lemari es, air ada kebih dulu daripada es (karena tidak ada satupun lemari es baru yang dijual beserta es nya). Dalam konteks es krim yang kita beli dari swalayan, maka es terbentuk lebih dulu daripada air (cairan).
    Dengan demikian kita tidak dapat menjawab pertanyaan yang sangat umum seperti pertanyaan di atas
  2. Dengan mengacu pada point no 1, maka kita harus bertanya balik untuk mendapat kejelasan. Pertanyaannya adalah "Di mana kejadian/konteks pertanyaan tersebut?"
    Setelah mengajukan pertanyaan ini dan terjawab (misalkan kejadiannya ada di generator, baterai, dan sebagainya), maka pertanyaan awal akan lebih jelas.
    Kalau tidak terjawab (karena si penanya awal tidak mau menjawab atau tetap bertahan dengan pertanyaan awal, berkelit), maka berhentilah. Jangan jawab pertanyaan itu karena si penanya tidak sedang ingin menambah ilmu, namun dia hanya ingin bermain-main dan merendahkan ilmu.
  3. Dengan di jawabnya point ke 2, gunakan ilmu elektro kita.
    Jika yang dimaksud adalah di generator, maka yang muncul lebih dulu adalah tegangan. Saat dihubungkan dengan beban, maka akan muncul arus. (ingat tetang tegangan induksi, bukan arus induksi)
    Misalkan yang dimaksud adalah baterai saat beroperasi, maka tegangan dulu baru arus.
    Jika kita mensuplai beban dengan sumber arus, maka arus muncul lebih dulu daripada tegangan.
  4. Selesai
Diharapkan, tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat. Aamiin.

Paiton, Tuesday July 10th 2012 21:32.

Tuesday 3 July 2012

Mengapa lambang arus adalah I ?

Seperti chapter yang membahas lambang tegangan, tulisan ini juga didasari rasa ingin tahu, lebih tepatnya adalah iseng. Kalau tegangan (voltage) disingkat sebagai V, maka saya tidak penasaran lagi. Namun, saat arus (dalam bahasa Inggris disebut current) dilambangkan sebagai I, bukan C. Rasa penasaran ini sudah berlangsung sejak kelas 2 SMA, sekitar tahun 2004. Namun, baru mencarinya baru-baru ini. Sudah obsolete, namun bisa jadi bahan tulisan.

Pada saat kuliah, literatur dari penulis Jerman juga menggunakan lambang I untuk arus. Arus, yang didefinisikan sebagai banyaknya aliran muatan tiap satuan waktu, memiliki satuan ampere (disingkat A) sebagai penghargaan kepada Andre-Marie Ampere (1775–1836), yang menemukan Hukum Ampere I dan II, yang menjadi rumus dasar dunia elektrik, akan dibahas di chapter-chapter selanjutnya.

Ternyata, wikipedia menyajikan jawaban yang jelas tentang keingintahuan saya. Hukum Ampere (yang merupakan dasar hukum-hukum listrik) yang ditemukan oleh Andre-Marie Ampere di Prancis pada tahun 1820, menyebut arus sebagai intesite de courant. Istilah ini menyebar ke Inggris, dan disebut sebagai current intesity. Hingga tahun 1896, singkatan C atau I masih digunakan untuk melambangkan arus listrik. Namun setelahnya, lambang I dipakai secara universal.

Untuk mendukung proses belajar dengan literatur bahasa asing atau istilah bahasa Indonesia, berikut ada beberapa situs yang memberikan definisi kata:
1. Kamus bahasa Jerman : http://www.jot.de/kamus/kj.cgi?wort=Ursache&suchtyp=standard&vrs=20082
2. Kamus bahasa Inggris-Oxford: http://oxforddictionaries.com/?region=us
3. Kamus bahasa Inggris-Longman: http://www.ldoceonline.com
5. Kamus Besar Bahasa Indonesia: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Semoga berguna.

Ref:
http://en.wikipedia.org/wiki/Electric_current

Paiton, Tuesday July 3rd 2012, 21:53

Lambang Tegangan V atau U ?

Chapter ini saya tulis karena rasa iseng dari penulis. Kadang kala pertanyaan ini muncul, namun saya tidak dapat menjawab. Pertanyaan muncul pertama kali saat kuliah semester 1, namun baru dalam beberapa waktu ini sempat untuk dicari. Pertanyaan ini sangatlah sederhana, hanya perkara lambang. Kalau si penulis buku referensi elektrik melambangkan tegangan sebagai alpha, beta, gama, bunga, heart, atau yang lain itu bisa saja. Namun, hal itu tidak logis, pasti ada alasan. Selain itu, ada beberapa teman yang sempat bertanya tentang masalah di atas. Judul yang digunakan terkesan retorik, mungkin para penulis paper kurang suka karena tidak terlalu baku. Namun, saya ingin mengungkapkan isi chapter ini secara sederhana.

Seperti dijelaskan dalam chapter sebelumnya, tegangan adalah perbedaan potensial antara dua titik. Satuan internasional untuk tegangan adalah volt (disingkat V). Satuan ini adalah sebagai rasa hormat terhadap Alessandro Volta (1745–1827), dapat di search di google.com

Dalam perhitungan, biasanya digunakan beberapa singkatan atau lambang-lambang untuk sekedar mempermudah atau mempercepat perhitungan. Misalkan panjang dituliskan dengan p, massa dengan m, gravitasi dengan g dan lain sebagainya. Begitu pula untuk tegangan. Kebanyakan literatur (bahkan buku SMA) menyingkat tegangan dengan lambang V. Banyak orang menerima lambang ini, tanpa rasa penasaran. Tegangan ditranslasikan dari bahasa Inggris Voltage, sehingga ketika disingkat menjadi V, tidak ada masalah. Saat kuliah pun demikian, hampir semua literatur asing menggunakan singkatan V.

Namun, dari beberapa literatur itu ada yang menggunakan lambang U. Apalagi kalau penulisnya berasal dari Jerman. Selain itu, kebanyakan dosen senior juga menggunakan lambang U. Kemungkinan karena beliau pernah belajar di Jerman juga. Setelah beberapa lama, saya baru menemukan digunakan lambang U adalah karena hal berikut. Tegangan dianggap sebagai penyebab mengalirnya arus, dengan demikian tegangan (Voltage) dalam bahasa Jerman disebut sebagai Ursache, yang berarti penyebab, sebab, menyebabkan. Mohon koreksi dari pembaca yang faham Deutch, karena saya kurang paham apakah kata "Ursache" termasuk noun, verb, atau yang lain.


Dengan demikian, jelaslah mengapa digunakan lambang V atau U untuk tegangan. Keduanya mengandung arti yang sama, dari 2 bahasa yang berbeda. Semoga pengetahuan kecil ini menambah khasanah penegetahuan kita amin ya rabbal alamin.


Paiton, Tuesday July 3rd 2012 21:20

Ref:
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Volt
2. Anonim

Wednesday 6 June 2012

Electric Fundamental (3): Tegangan dan Arus

Berbicara tentang tegangan dan arus, mungkin sudah banyak situs yang menuliskan definisi dengan lengkap dan mudah dimengerti. Namun, sekali lagi, chapter ini ditulis untuk menjadikan suatu rangkaian pemahaman yang utuh, tidak terpotong-potong. Tulisan ini juga diambil dari sumber-sumber di internet, dipadukan dengan sedikit penekanan agar tidak menghasilkan pemahaman yang kabur. Bagi para engineer elektrik, tulisan ini akan terasa sangat bertele-tele, mohon dimaklumi. Bagi yang sedang belajar elektrik, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu.

Tegangan dan arus, 2 buah kata yang sangat erat dengan dunia listrik. Dalam bahasa Inggris, tegangan disebut dengan voltage, dan arus disebut sebagai current. Karena kita sedang dalam electrical zone maka voltage dan arus selalu mengacu pada tegangan dan arus listrik (karena ada istilah arus sungai, arus laut, tegangan mekanis (konsep tegangan dan regangan, modulus Young, mekanik)). Apakah arti tegangan dan arus? Dalam menjelaskan konsep tegangan dan arus, kebanyakan digunakan analogi tekanan (pressure) dan aliran (flow). Yang perlu dicatat adalah, ini hanya bersifat analogi. Ada beberapa bagian yang bersifat fundamental yang sangat berbeda. 

Kita akan memulai pembahasan dari tegangan. Tegangan adalah perbedaan potensial antara 2 titik. Untuk menjelaskan tegangan dan potensial, perhatikan gambar 1 di bawah ini.
 
Gambar 1. Potensial Listrik

Suatu muatan listrik statis (diam) sebesar Q, memancarkan medan listrik sebesar E. Kemudian terdapat muatan kedua sebesar q. Pada saat berada di a, muatan q memiliki energi potensial listrik. Pada saat di b, muatan energi potensial listrik pula. Perbedaan energi potensial listrik untuk setiap muatan q, antara a dan b disebut tegangan a-b. Mungkin pembaca kurang suka dengan definisi tersebut. Agar lebih mudah, kita gunakan analogi fluida seperti pada gambar 2.
 
Gambar 2. Analogi tegangan

 Jika 2 bejana berhubungan diisi dengan suatu cairan dengan jenis yang sama, saat ketinggian bejana adalah sama, maka fluida tidak akan mengalir. Jika ketinggian bejana berbeda, maka akan ada aliran. Adanya aliran ini diakibatkan oleh perbedaan tekanan (differential pressure, dp). Dengan demikian, tegangan beranalogi dengan dp, dan potensial beranalogi dengan tekanan. Sehingga, saya kurang setuju dengan beberapa situs yang mengatakan tegangan beranalogi dengan tekanan, karena keduanya memiliki tingkatan berbeda dalam analogi.

Sedangkan arus adalah banyaknya aliran muatan listrik tiap satuan waktu. Secara analogi, arus dianalogikan sebagai aliran (flow). Setelah membaca penjelasan tentang definisi tegangan, maka memahami definisi arus akan lebih mudah. Arus mengalir sebagai akibat dari tegangan (perbedaan potensial). Sebagai konvensi, arus mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 3.

Gambar 3. Tegangan dan Arus
Pada gambar 3, sebagaimana dijelaskan pada chapter sebelumnya, bahwa 'aktor' utama arus listrik adalah elektron. Apabila mengacu pada definisi ini, sebetulnya yang bergerak adalah elektron, maka arus listrik bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Namun karena konsep arus konvensional sudah dibangun sejak lama, dan banyak teori yang berlandaskan aturan tersebut maka dibuat semacam konvensi tidak tertulis. Arus listrik (arus listrik konvensional) mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sedangkan arus listrik sebenarnya (arus elektron, arus listrik moderen) mengalir dari potensial negatif ke potensial positif.

released: Paiton, 6 Juni 2012 20.16
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Voltage
http://en.wikipedia.org/wiki/Electric_potential
http://en.wikipedia.org/wiki/Volt
http://www.physicstutorials.org/home/electric-current/electric-current-and-flow-of-charge