Deskripsi
Sebagaimana
deskripsi awal, generator didefinisikan sebagai mesin elektrik dinamik yang
mengkonversi energi mekanik dari mesin penggerak mula (prime mover) menjadi energi listrik melalui media medan magnet.
Dengan demikian, pada saat menjadi generator, arah aliran daya berasal dari prime mover, menuju generator dan
selanjutnya menuju power grid melalui generator
step up transformer.
Jika prime mover kehilangan fluida kerja (misal
dalam kasus turbin uap, terjadi boiler trip), maka mesin elektrik dinamik yang
semula berfungsi sebagai generator, akan berubah fungsi menjadi motor. Pada
kondisi tersebut, aliran daya akan berbalik, yaitu daya akan mengalir dari
power grid menuju ke mesin. Secara kasar, generator harus diproteksi agar tidak
bekerja sebagai motor dengan menggunakan reverse
power protection.
Dengan menggunakan
deskripsi di atas, reverse power
protection sering pula disebut sebagai anti-motoring
protection.
Urgensi
Pada saat aliran
daya terbalik, maka generator akan berubah fungsi menjadi motor. Bergantung
pada kondisi sistem eksitasi, maka generator akan berubah fungsi menjadi:
- motor sinkron (saat
sistem eksitasi tetap bekerja)
- motor induksi (saat
sistem eksitasi tidak bekerja)
Saat bekerja
sebagai motor sinkron, hal ini dipandang aman. Namun, akan berbahaya apabila
mesin bekerja sebagai motor induksi.
Apabila bekerja
sebagai motor induksi, maka pada rotor akan mengalir arus induksi yang cukup
besar sehingga berpotensi merusak damper
winding, wedge, retaining ring dan forging.
Namun, dalam
kebanyakan literatur, reverse power
protection lebih dikhususkan untuk melindungi prime mover daripada mesin elektrik (generator yang menjadi motor).
Hal ini dikarenakan beberapa prime mover sangat
sensitif terhadap perubahan arah aliran daya.
Chapter selanjutnya
akan membahas pentingnya reverse power
protection terhadap prime mover.
Start | Next
Paiton, 10 Feb 2020
20:00
No comments:
Post a Comment