Tuesday 26 January 2016

Insulation Resistance Test – Part IV



Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan mulai dari persiapan hingga mengevaluasi nilai IR test maupun PI test. Namun, perlu disadari bahwa pengetesan ini sangatlah dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Dengan demikian, setiap pengujian hendaknya dilakukan pada kondisi yang relatif sama atau mendekati. Jika hal tersebut dilakukan, maka historical data sebuah mesin menjadi sangat valid. Data dengan kevalidan tinggi dapat dipergunakan untuk mengambil keputusan secara lebih tepat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Pengukuran IRT dan PI
1.   Kondisi Permukaan
Apabila permukaan isolasi mengandung material asing seperti oli, garam, debu, karbon dan semacamnya; sebagaimana dijelaskan pada bagian 1, maka leakage current  IL akan semakin besar. Bahkan, pabila dicermati, bahan coating isolasi juga mempengaruhi besarnya leakage current  tersebut.
Maka, untuk mesin-mesin listrik yang diaplikasikan pada kondisi yang rawan dengan polutan, kondisi permukaan perlu menjadi perhatian serius. Untuk menghindari hasil pengetesan yang kurang representatif, maka pengujian IRT dan PI seringkali dilakukan setelah mesin dibersihkan. Apakah itu dengan menggunakan air blowing, vacuum cleaner, menggunakan cairan pembersih dan semacamnya. Penggunaan bahan kimia sebagai pembersih perlu dievaluasi lebih mendalam, misakan berkonsultasi dengan pabrikan mesin. Hal ini akan menghindari rusaknya isolasi karena penggunaan pembersih yang tidak tepat.
2.   Kelembaban
Tanpa memperhatikan kondisi bersih atau tidaknya permukaan isolasi, apabila temperatur belitan lebih rendah dari dew point  lingkungan, maka akan terbentuk lapisan yang lembab di permukaan isolasi. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi hasil pengetesan terutama apabila terdapat crack  pada permukaan isolasi.
Beberapa bahan isolasi yang bersifat higroskopik (mudah menyerap air), perlu mendapat perhatian serius karena akan meningkatkan conductance current IG. Pengetesan pada saat mesin masih dalam keadaan hangat dapat menjadi alternatif yang bagus. Sedangkan penggunaan space heater  sebelum pengetesan bisa dilakukan pada mesin-mesin spare atau tidak bekerja dalam tempo yang cukup lama.
Pada bagian selanjutnya akan ditunjukkan bagaimana PI test dapat mengenali adanya kelembaban yang terbentuk di permukaan isolasi.
3.   Temperatur
Sebagaimana kita tahu bahwa temperatur adalah salah satu bentuk dari manifestasi energi. Elektron yang terdapat pada isolasi dengan temperatur lebih tinggi akan bersifat ‘lebih aktif’ sehingga mempengaruhi hasil pengetesan. Untuk mendapatkan hasil pengetesan yang baik, maka direkomendasikan agar temperatur pengetesan dibuat sekitar 40°C. Namun apabila hal ini tidak dapat dilakukan, penggunaan faktor koreksi harus dipertimbangkan. Untuk PI test, pengaruh temeratur hanya sedikit sehingga dapat diabaikaan.

4.   Magnitudo tegangan pengetesan
Besarnya tegangan injeksi untuk pengujian telah ditunjukkan oleh tabel 1. Secara teori, besarnya tegangan tidak akan mempengaruhi besarnya hasil pengetesan, terutama pada kondisi isolasi yang kering. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar.
Variasi hasil pengetesan karena variasi tegangan injeksi adalah tanda dari adanya keadaan abnormal pada suatu isolasi. Ketidaknormalan tersebut dapat berupa kecacatan mekanik pada isolasi, adanya polutan atau kelembaban.
5.   Muatan sisa pada isolasi
Hasil pengetesan isolasi akan kurang representatif apabila pada isolasi tersebut masih terdapat muatan sisa. Dengan demikian, sebelum dilakukan pengetesan, maka isolasi harus di-discharge terlebih dahulu dengan cara menghubungkan belitan ke ground. Kadang kala, proses ini membutuhkan waktu antara 5 menit sampai 1 jam tergantung pada jenis dan kapasitas mesin listrik.

To be continued...
Paiton, 26 Jan 2016 20:18

No comments:

Post a Comment