Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan mulai dari persiapan
hingga mengevaluasi nilai IR test maupun PI test. Namun, perlu disadari bahwa
pengetesan ini sangatlah dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Dengan demikian, setiap
pengujian hendaknya dilakukan pada kondisi yang relatif sama atau mendekati. Jika
hal tersebut dilakukan, maka historical
data sebuah mesin menjadi sangat valid. Data dengan kevalidan tinggi dapat
dipergunakan untuk mengambil keputusan secara lebih tepat.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Nilai Pengukuran IRT dan PI
1.
Kondisi Permukaan
Apabila permukaan isolasi mengandung material asing seperti oli, garam,
debu, karbon dan semacamnya; sebagaimana dijelaskan pada bagian 1, maka leakage current IL akan semakin besar. Bahkan,
pabila dicermati, bahan coating
isolasi juga mempengaruhi besarnya leakage
current tersebut.
Maka, untuk
mesin-mesin listrik yang diaplikasikan pada kondisi yang rawan dengan polutan,
kondisi permukaan perlu menjadi perhatian serius. Untuk menghindari hasil
pengetesan yang kurang representatif, maka pengujian IRT dan PI seringkali
dilakukan setelah mesin dibersihkan. Apakah itu dengan menggunakan air blowing, vacuum cleaner, menggunakan
cairan pembersih dan semacamnya. Penggunaan bahan kimia sebagai pembersih perlu
dievaluasi lebih mendalam, misakan berkonsultasi dengan pabrikan mesin. Hal ini
akan menghindari rusaknya isolasi karena penggunaan pembersih yang tidak tepat.
2.
Kelembaban
Tanpa memperhatikan kondisi bersih atau tidaknya permukaan isolasi,
apabila temperatur belitan lebih rendah dari dew point lingkungan, maka
akan terbentuk lapisan yang lembab di permukaan isolasi. Tentu saja hal ini akan
mempengaruhi hasil pengetesan terutama apabila terdapat crack pada permukaan
isolasi.
Beberapa bahan isolasi yang bersifat higroskopik (mudah menyerap air),
perlu mendapat perhatian serius karena akan meningkatkan conductance current IG. Pengetesan pada saat mesin masih
dalam keadaan hangat dapat menjadi alternatif yang bagus. Sedangkan penggunaan space heater sebelum pengetesan bisa dilakukan pada
mesin-mesin spare atau tidak bekerja
dalam tempo yang cukup lama.
Pada bagian
selanjutnya akan ditunjukkan bagaimana PI test dapat mengenali adanya
kelembaban yang terbentuk di permukaan isolasi.
3.
Temperatur
Sebagaimana kita tahu bahwa temperatur adalah salah satu bentuk dari
manifestasi energi. Elektron yang terdapat pada isolasi dengan temperatur lebih
tinggi akan bersifat ‘lebih aktif’ sehingga mempengaruhi hasil pengetesan.
Untuk mendapatkan hasil pengetesan yang baik, maka direkomendasikan agar
temperatur pengetesan dibuat sekitar 40°C. Namun apabila hal ini tidak dapat
dilakukan, penggunaan faktor koreksi harus dipertimbangkan. Untuk PI test,
pengaruh temeratur hanya sedikit sehingga dapat diabaikaan.
4.
Magnitudo tegangan pengetesan
Besarnya tegangan injeksi untuk pengujian telah ditunjukkan oleh tabel 1.
Secara teori, besarnya tegangan tidak akan mempengaruhi besarnya hasil
pengetesan, terutama pada kondisi isolasi yang kering. Namun hal ini tidak
sepenuhnya benar.
Variasi hasil
pengetesan karena variasi tegangan injeksi adalah tanda dari adanya keadaan
abnormal pada suatu isolasi. Ketidaknormalan tersebut dapat berupa kecacatan
mekanik pada isolasi, adanya polutan atau kelembaban.
5.
Muatan sisa pada isolasi
Hasil pengetesan isolasi akan kurang representatif apabila pada isolasi
tersebut masih terdapat muatan sisa. Dengan demikian, sebelum dilakukan
pengetesan, maka isolasi harus di-discharge
terlebih dahulu dengan cara menghubungkan belitan ke ground. Kadang kala, proses ini membutuhkan waktu antara 5 menit
sampai 1 jam tergantung pada jenis dan kapasitas mesin listrik.
To be continued...
Paiton, 26 Jan 2016 20:18
No comments:
Post a Comment