Operasi Sistem Proteksi
Pada dasarnya,
peralatan proteksi terdiri dari beberapa sub-elemen yang berfungsi untuk
memonitor kondisi sistem, melakukan evaluasi terhadap variabel yang dimonitor,
melakukan kalkulasi serta melakukan aksi proteksi yang diperlukan secara tepat.
Secara sederhana, hal tersebut ditunjukkan dalam gambar 2.
Gambar 2. Diagram Operasi Sistem Proteksi |
Metered Quantity:
Modul ini
berfungsi untuk melakukaan pengukuran terhadap variabel elektrik dasar seperti
tegangan dan arus, serta beberapa besaran kombinasinyaa seperti daya,
impedansi, frekuensi dan lain-lain. Bagian ini adalah salah satu bagian yang
cukup penting karena akan menyangkut kevalidan variabel pengukuran. Beberapa
jenis filter akan diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu,
seringkali perhitungan komponen simetri (symmetrical
component) akan diaplikasikan pada bagian ini.
Threshold Quantity:
Modul ini berisi
nilai batas (limit) yang diseting oleh Engineer Proteksi, nilai tersebut
mengindiksikan batasan antara nilai aman dan tidak aman dari peralatan yang diproteksi.
Comparison Element:
Elemen ini
berfungsi untuk membandingkan nilai terukur dari Metered Quantity dengan nilai batas yang diseting dalam Threshold Quantity. Elemen ini biasanya
terdiri dari beberapa tingkatan (stage),
seperti low stage, high stage and high-high stage.
Decission Element:
Apabila suatu Comparison Element mengindikasikan nilai diluar batas, maka Decission Element akan menjadi aktif.
Modul ini dilengkapi time element (delay)
yang berfungsi untuk mengevaluasi apakah kondisi yang tidak normal tersebut
hanya sementara (gejala transien) atau gangguan yang bersifat kontinyu.
Action Element:
Apabila
prekondisi proteksi terpenuhi, maka Action
Element akan bekerja, yang pada umumnya berarti perintah untuk membuka circuit breaker (CB).
Pada umumnya,
operasi sistem proteksi akan mengikuti langkah-langkah di atas. Yang perlu
menjadi perhatian adalah beberapa langkah memberikan kontribusi terhadap delay time secara keseluruhan, terpisah dari seting delay time setting dalam Decission Element. Dalam permasalahan
ini diperkenalkan istilah Clearing Time (Tc),
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh sistem proteksi untuk
melakukan corrective action. Clearing time merupakan penjumlahan dari
tiga komponen waktu yaitu:
-
Comparison time (Tp)
-
Decission time (Td)
-
Action Time (Ta), yang termasuk waktu operasi CB
Clearing time adalah salah satu
besaran yang cukup krusial dalam proteksi sistem daya karena menentukan
koordinasi dengan sistem proteksi lain dalam jaringan. Artinya, diharapkan bahwa peralatan proteksi
yang paling dekat dengan sumber gangguan harus melakukan aksi terlebih dahulu
dibanding yang lain. Hal ini berguna untuk tetap menjaga keandalan sistem secara
keseluruhan dengan menghilangkan sesedikit mungkin sub-sistem karena adanya
gangguan.
Paiton, 5 Dec
2018 18.51
No comments:
Post a Comment